PAI Honor Diajak Bangkitkan Program Keagamaan di Pedesaan
PASIR PANGARAIAN-Terdata 195 Penyuluh Agama Islam (PAI) non PNS yang bertugas di 145 desa defenitif serta 50 desa persiapan di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), ikuti Bimbingan Motivasi dan Kinerja dari Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Riau, Rabu (28/10).
Dalam Bimbingan Motivasi dan Kinerja PAI non PNS Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf di Masjid Raya Kelurahan Pasir Pangaraian, diharapkan seluruh PAI non PNS untuk dapat membangkitkan program keagamaan di pedesaan.
Dikatakan Kabid Penerangan Agama Islam Kanwil Kemenag Riau, H. Irhas, melalui Bimbingan Motivasi dan Kinerja merupakan program rutin dilaksanakan Kemenag Riau. Meski demikian, diakuinya, Kemenag di daerah tetap melakukan pembinaan. "Setidaknya, nanti kita melihat pembinaan penyuluh semakin baik. Melalui bimbingan ini kita ingin melihat sejauh mana yang sudah dilakukan," harapnya.
Katanya lagi, dengan kegiatan bimbingan tersebut, dapat tingkatkan partisipasi kehidupan, sehingga kehidupan masyarakat lebih baik lagi. “Melalui bimbingan ini, kita tekankan, prinsipnya kepatuhan, membangun semangat beragama sesuai keyakaninan, membangun harmonisasi kehidupan. Dan setelah acara ini, mereka akan terus dipantau oleh petugas disini,” ungkapnya.
Sedangkan menurut Kepala Kantor Kemenag Rohul, Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA menyatakan, bahwa PAI non PNS di Rohul ada 195 orang tersebar di 145 desa defenitif dan 50 desa persiapan. “Pembinaan yang dilaksanakan rutin, untuk menuju pembinaan umat. Mereka diberi pembinaan dalam peningkatan kualitas,” katanya.
Ungkapnya lagi, saat ini, Kemenag Rohul juga tengah mengupayakan kesejahteraan PAI non PNS. Dari sebelumnya gaji hanya Rp 100 ribu per bulan, dan tahun ini gaji sudah meningkat menjadi Rp300 ribu. Gaji dianggarkan melalui dana APBN. “Kita menargetkan, nantinya gaji mereka bisa capai Rp 500 ribu per bulannya,” sebut Ahmad Supardi lagi.
Ahmad Supardi juga mengharapkan, ke 195 PAI non PNS kembali membangkitkan majelis taklim, pengajian di masjid kembali dihidupkan, memotivasi warga dalam menghidupkan program maghrib mengaji “Jika ada warga yang meninggal, maka PAI non PNS agar bisa sebagai petugas fardhu kifayah, atau mengajari warga,” harap Ahmad Supardi. (***)
Editor :Tim NP