Pertanian dan Peternakan Terpadu di Riau Tingkatkan Ekonomi 2016
Hasil Peternakan dan Pertanian Terpadu di Riau Sudah Dirintis dalam 3 Tahun Ini
PEKANBARU - Pertanian dan Peternakan Terpadu di Riau merupakan satu kesatuan dinamika untuk memperbaiki inkam ekonomi masyarakat Riau di tahun 2016 ini. Bangkit kembali semangat para petani dan peternak setelah beberapa bulan di beberapa kabupaten, dilanda banjir, yang membuat mereka kembali menata penanganan pertenian dan peternakan terpadu di Riau lebih cerdas dan inovatif.
Kesempatan pada musim ini, para peternak dan petani senantiasa berkoordinasi dengan para penyuluh pertanian dan peternakan, agar dapat menelusuri dan memperoleh output produk pertanian dan peternakan yang optimal. Hal ini dilakukan agar dapat menghentikan impor beras ataupun impor produk ternak dari negara luar. Perjuangan dalam rangka memperbaiki kondisi ekonomi Riau saat ini sangat harus diperhatikan oleh kita semua.
Jenis-jenis inovasi dan teknologi pertanian dan peternakan yang direalisasikan oleh tim teknis penyuluhan ataupun dari para petani dan peternak berprestasi memberikan nuansa dinamika yang kondusif bagi masyarakat Riau di tiap kabupaten. Inovasi pengetahuan dan teknologi yang dapat diterapkan di tiap kabupaten antaranya menerapkan minapadi.
Minapadi merupakan salah satu subsistem usahatani padi dan ikan di lahan sawah irigasi, bervariasi dari satu daerah ke daerah lain bergantung pada ketersediaan air, curah hujan, bibit ikan, dan pasar. Beberapa keuntungan yang bisa diperoleh: (a) dua jenis pangan pokok yaitu beras sebagai sumber karbohidrat dan ikan sebagai sumber protein, (b) peluang bagi petani untuk meningkatkan pendapatan, (c) pemanfaatan lahan dan air secara optimal, (d) peningkatan kesuburan tanah, (e) pemutusan siklus biologis hama karena ikan, dan (f) penurunan intensitas gulma sawah. Selain itu penanaman ikan di lahan sawah dapat memberi: (a) kesempatan kerja kepada anggota keluarga, (b) penyediaan protein hewani, dan (c) keseimbangan peranan pria dan wanita sepanjang tahun.
Minapadi sudah sejak lama dikenal dan diterapkan petani di beberapa sentra produksi padi, terutama di Jawa, tetapi beberapa komponen teknik budidayanya masih konvensional sehingga produksinya masih dapat ditingkatkan. Ternyata dengan teknologi yang tepat, minapadi dapat memberi pendapatan yang cukup tinggi. Produksi minapadi yang tinggi dapat diperoleh dengan tatakelola bertanam padi dan pemeliharaan ikan sesuai anjuran. Faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan budidaya minapadi antara lain: (a) sistem pengairan (b) varietas padi, (c) sistem budidaya padi, (d) jenis ikan, dan (e) cara pengelolaan ikan.
(nusapos.com/Andra)
Editor :Tim NP