Program Nasional Ketuk Pintu Tubercolosis di Kota Batam berhasil menekan angka penderita TBC untuk triwulan pertama 2017 sebesar 20% sementara tahun 2016 lalu hingga Desember bisa menekan angka penderita hingga 60 persen.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Batam, Sri Rupiati mengatakan, cukup sulit untuk mengedukasi masyarakat agar konsisten selama 6 bulan meminum obat hingga sembuh, sehingga Dinkes Batam menurunkan petugas pukesmas dan kader-kader dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), memberikan penyuluhan bahwa TBC harus tuntas penyembuhannya.
Hasilnya kerja keras dari petugas dan kader melebihi target mencapai 1500 dari 1.300 target yang diberikan oleh Dirjen P2PL, Batampun berhasil menorehkan rekor MURI.
"Tahun 2016 angka penyembuhannya berhasil hingga 60 persen berhasil, untuk optimalisasi kita akan gelar MoU dengan rumah sakit yang ada di Batam, salah satunya RS Embung Fatimah, di sana banyak penderita TBC, kalau dilihat dari wilayah, di Mainland penderitanya paling banyak," ujar Sri di Sekupang Batam, Kamis (13/4/2017).
Sri Rupiati meminta masyarakat untuk serius mengkonsumsi obat, karena intensifitasnya berlangsung selama 6 bulan agar tidak berlanjut pada tahap MDR atau Multiple Drug Resisten, dimana penderita harus mengulang dari awal, dan obat yang dibeli lebih mahal, meskipun dua minggu pasca pengobatan, penderita merasa membaik namun harus diteruskan, karena virulensi bakteri TBC harus ditekan.
Saat ini jumlah penderita terjangkit TBC ditahun 2017 sebanyak 1969 orang, positif TBC 860 orang dan dalam proses penyembuhan 176 orang. 30 persen di antaranya anak-anak yang tertular dari orang tua mereka. (rri)