Warga Pekanbaru: "Kami Sudah Rindu Langit Biru, Udara Sehat dan Segar, Matahari Bersinar Terang"
Langit Biru, Udara Sehat dan Segar, Matahari Bersinar Terang, Tanda-tanda Kehidupan Sehat di Pekanbaru
Pekanbaru - Alhamdulillah, hari ini, Kamis, 29 Oktober 2015, status ISPU di Pekanbaru sudah menunjukkan status Sedang. Semoga kondisi kualitas udara di Pekanbaru kembali membaik menjadi status Baik. Kerinduan yang dialami oleh warga Pekanbaru saat ini terasa, sejak Pekanbaru, Riau, diselimuti kabut asap yang fluktuatif hingga menunjukkan kepekatan. Akibat kabut asap yang ditimbulkan pada warga Pekanbaru, anak-anak, orang dewasa, balita, bahkan bayi, membuat kita semua di Riau, serta seluruh Indonesia, terhentak dan sangat prihatin akan kondisi tersebut.
Warga Pekanbaru yang memulai aktifitas di pagi Kamis ini, sudah terbiasa dengan memperhatikan terlebih dahulu kondisi udara di luar rumahnya masing-masing, kemudian melihat keadaan langit di atas. Walaupun belum sepenuhnya normal seperti sebelum darurat kabut asap melanda Pekanbaru, kita patut bersyukur pada Alloh SWT, kondisi udara saat ini, pagi ini, menjadi lebih baik. Kita terus berdo'a agar Alloh SWT meredhoi kondisi udara menjadi lebih baik dan sehat.
Warga Pekanbaru berhak mengawasi dan menjaga bersama kondisi dan kualitas udara di Pekanbaru, dengan mengurangi kebiasaan pembakaran sisa-sisa penebangan pohon dan ranting serta ilalang yang banyak, serta tidak melakukan pembakaran di dekat atau di tengah-tengah lahan terbuka yang dekat kebun atau hutan lindung atau pinggir hutan yang terletak di pinggir Pekanbaru, seperti di jl. Labersa (kabupaten Kampar - Pekanbaru), Kecamatan Tampan - Kabupaten Kampar, serta sekitar Kubang - Pekanbaru.
Partisipasi warga Pekanbaru untuk menumbuhkan kesadaran bagi para pebisnis pemilik lahan yang mengacu pada Hutan Tanam Industri (HTI) adalah suatu tindakan nyata juga dalam memunculkan kepedulian akan mengetahui betapa dahsyat dampak kabut asap di Riau. Kerjasama antara warga Pekanbaru dengan kepolisian, aparat pemerintah kota, aparat pemerintah propinsi, BNPB, dan Dinas Kesehatan kota dan Propinsi, merupakan hal yang paling penting harus dilaksanakan secara berkesinambungan, tidak hanya saat kejadian darurat kabut asap saja.
Semua kita yang terkena dampak kabut asap, secara psikis, sudah menyimpan memori dan juga azam sebagai bekal kesiapan di masa yang akan datang, agar memahami keadaan udara dan siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Pengalaman adalah guru yang terbaik. (nusapos.com/Andra)
Editor :Tim NP