Tekad Jokowi Bangun Perbatasan Hingga Panjat Menara 18 Meter
Tekad Jokowi Bangun Perbatasan Hingga Panjat Menara 18 Meter
Jakarta - Pembangunan daerah perbatasan menjadi salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo hingga mendapat tempat khusus di Nawa Cita. Tak hanya perintah yang diberikan, Jokowi pun turun langsung hingga memanjat menara.
Pembangunan perbatasan masuk di dalam poin Nawa Cita ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daaerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Niat itu diturunkan menjadi sejumlah program.
Pemerintah mengalihkan subsidi BBM sebesar Rp 2,5 triliun untuk membangun jalan di wilayah perbatasan. Sinyal dikuatkan untuk pelayanan komunikasi, jalan sepanjang 2.000 km di perbatasan RI-Malaysia dibangun, serta ada pula pembangunan pembangkit listrik.
Secara khusus, Jokowi memerintahkan agar wajah perbatasan Indonesia dalam 1-2 tahun setelah dia mulai menjabat, harus lebih baik dari Malaysia, Filipina, Papua Nugini, dan Timor Leste. Dia juga meminta para pembantunya memberi perhatian khusus ke daerah perbatasan yang rawan.
Tidak hanya perintah, Jokowi masih menjalankan ciri khasnya yaitu blusukan untuk melihat langsung kondisi perbatasan. Salah satunya adalah ketika dia mengunjungi Pulau Sebatik, Kalimantan Utara.
Kala itu, Jokowi turun dari mobil yang membawanya lalu memanjat pos menara tertinggi Pos Perbatasan Sei Pancang di Pulau Sebatik. Tangga demi tangga dia lewati hingga berada di atas menara sederhana yang tingginya sekitar 18 meter ini.
Di atas menara, Jokowi bertemu dengan 2 petugas TNI AL. Dia menanyakan kesehatan keduanya hingga perkembangan situasi keamanan.
Selain itu, Jokowi juga pernah meninjau langsung perbatasan Indonesia-Timor Leste di Atambua. Masalah perbatasan kedua negara di timur Indonesia ini juga dibicarakan saat Jokowi bertemu dengan PM Timor Leste Rui Maria.
Masih banyak permasalahan yang panas terkait perbatasan, salah satunya terkait Ambalat yang terletak di perbatasan RI-Malaysia. Beberapa kali kapal perang Malaysia memasuki perairan Ambalat. Jokowi pun menegaskan bahwa Ambalat tidak bisa dikompromikan.
Ujian juga kerap datang lewat udara, ketika Flight Information Region (FIR) di sejumlah daerah perbatasan masih dikuasai Singapura. Jokowi lalu menginstruksikan agar FIR itu diambil alih.
Masih ada sejumlah pekerjaan rumah bagi Jokowi-JK untuk mempercantik dan menjaga perbatasan. Semua rencana semoga tidak hanya jadi wacana. (detik)
Editor :Tim NP