Pemkab Siak Apresiasi Empat Kampung Zero Stunting Tahun 2020
Bupati Siak, Alfedri berfoto bersama unsur pimpinan empat kampung yang berhasil menekan angka stunting hingga nol persen serta perusahaan yang dinilai komit memberi bantuan untuk menurunkan balita stunting di Siak. | Foto: Istimewa
SIAK - Pemerintah Kabupaten Siak memberikan apresiasi kepada Empat Kampung Zero Stunting Tahun 2020. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk komitmen Pemkab Siak dalam menekan angka stunting .
Keempat kampung tersebut adalah, Kampung Kemuning Muda Kecamatan Bunga Raya, Kampung Langsat Permai Kecamatan Bunga Raya, Kampung Pangkalan Makmur Kecamatan Dayun dan Kampung Merangkai Kecamatan Dayun. Selain empat kampung, penghargaan juga diberikan kepada perusahaan yang sudah berkontribusi terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Siak, seperti PT BSP, PT RAPP dan PT KTU.
"Suatu hal yang harus diwaspadai saat ini, Kabupaten Siak berada diurutan kelima dari 12 kabupaten dan kota dalam hal angka kasus stunting setelanh Kabupaten Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Pelalawan," kata Bupati Siak Alfedri ketika memberikan sambutan pada kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Siak yang ditaja Dinas Kesehatan Kabupaten Siak di Ruang Rapat Raja Indra Pahlawan, Kantor Bupati Siak, Senin (12/4/2021).
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurang asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga dapat mengganggu pertumbuhan pada anak. Secara persentase angka stunting di Kabupaten Siak mencapai 27,79 persen pada tahun 2019.
Dari hasil pengumpulan data E-PPGBM, atau pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat pada penimbangan Februari 2020, dari jumlah keseluruhan 33.155 balita yang tersebar di 131 kelurahan dan kampung se-Kabupaten Siak. Diketahui sebanyak 945 balita tergolong sangat pendek dan 2.284 balita tergolong pendek.
Sehingga jumlah seluruhnya balita yang masuk dalam kategori sangat pendek dan pendek tahun 2020 berjumlah 3.229 balita.
"Dari jumlah tersebut, angka balita stunting tertinggi berada di Kecamatan Kandis dengan jumlah 721 balita, diiikuti Kecamatan Siak dengan 318 balita, Koto Gasib 316 balita, Lubuk Dalam 299 balita, Sungai Apit 293 balita, Tualang 269 balita, Sungai Mandau 209 balita, Sabak Auh 202 balita, Mempura 174 balita, Pusako 168 balita, Kerinci Kanan 100 balita, Bungaraya 62 balita, Minas 49 balita, dan Dayun 49 balita," terangnya.
Untuk menekan angka Stunting, Pemerintah Kabupaten Siak telah melaksanakan berbagai upaya diantaranya melalui Program Kegiatan atau Sub Kegiatan pada OPD maupun Pemerintah Kampung/Kelurahan diprioritaskan pada lokasi fokus stunting Tahun 2021 dan 2022, sesuai dengan Keputusan Bupati Siak Nomor 287/HK/KPTS/2021.
"Upaya lainnya adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil, balita dan anak sekolah, Peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan (pembangunan/ rehabilitasi Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, Posyandu serta pengadaan alat kesehatannya), Pemberian suplementasi kalsium, taburia, tablet tambah darah, kapsul vitamin A, zinc untuk pengobatan diare, obat cacing," ujarnya.
Selanjutnya, upaya peningkatan penyediaan air minum dan sanitasi Peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan, hingga Peningkatan kesadaran, komitmen, praktek pengasuhan dan gizi ibu dan anak dan Peningkatan akses pangan bergizi.
"Dengan adanya upaya tersebut, kami berharap angka Stunting di Kabupaten Siak bisa berkurang dan dicegah," ujar Alfedri.
Pada kesempatan itu dilakukan penandatangan kesepakatan Komitmen Rembuk Stunting Konvergensi pencegahan dan penanggulangan Stunting di Kabupaten Siak oleh Bupati Siak. Penandatangan juga dilakukan Sekdakab Siak, Ketua DPRD Siak, unsur Forkompinda serta undangan yang hadir.
Tampak hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Siak terpilih Husni Mirza, Ketua TP PKK Rasidah, Ketua DWP Siak. Infotorial
Editor :Tim NP