Pasangan Suami Istri Pesepeda Indonesia Sampaikan Islam Damai di 5 Negara
Kairo (nusapos.com)- Berkeliling dunia tentunya menjadi impian setiap orang untuk mengenal berbagai hal baru didalamnya. Namun, apakah pernah terpikirkan oleh Anda untuk berkeliling dunia dengan menggunakan sepeda?.
Suatu hal yang sulit untuk dilakukan, bukan?. Tetapi, pemikiran itu dipatahkan oleh pasangan suami istri asal Indonesia, yaitu Hakam Mabruri dan Rofingatul Islamiyah. Keduanya memulai perjalanan melintasi benua tepatnya benua Asia dan Afrika dengan 5 negara telah dilewati. Diantaranya, Malaysia, Thailand, India, Jordania dan Mesir.
Saat ini, Hakam dan Rofingatul telah tiba di Kairo sejak akhir Oktober. Sayapun berkesempatan bertemu Hakam dan Rofingatul di penginapan mereka yang terletak di kawasan Tabbah, Nasr City.
Sambil duduk santai Hakampun mulai bercerita ide awal mengelilingi dunia dengan bersepeda. Menurut Hakam mengelilingi dunia merupakan cita-citanya sejak kecil. Dengan dukungan penuh dari istri kemudian para sahabat serta orang-orang yang mendukung mimpinya itu, Hakampun akhirnya dapat mewujudkan impiannya tersebut.
“Saya memang punya mimpi untuk berjalan jauh dan obsesi saya dari kecil adalah untuk bisa melihat dunia,” ujar Hakam Mabruri.
Hakam menjelaskan, didalam perjalanannya melintasi benua itu memiliki pesan khusus yaitu “Moslem for Peace” atau muslim yang membawa pesan perdamaian.
“Kenapa saya memilih sepeda?, karena sepeda ini gampang menyentuh hati. Orang yang tidak mengenal saya akan merasa iba, muncul rasa empati dan akhirnya menawarkan untuk menginap. Malam mereka akan menanyakan kenapa kamu mesti berjalan seperti ini dari Indonesia sampai ke sini. Barulah saya sampaikan bahwa saya adalah muslim dan saya datang ke sini untuk menyampaikan bahwa Islam adalah agama yang ramah bagi semua. Saya seringkali dulu itu menginap di kuil maupun gereja dan memang tujuan saya adalah bertemu dengan orang-orang lintas agama, untuk menyampaikan Islam yang damai,” ungkap pria yang berprofesi sebagai petani tebu ini.
Sementara, hanya butuh 1 bulan bagi persiapan sebelum memulai keliling dunia. Mulai dari mendesain sepeda hingga berbagai etape yang akan dilalui.
Sepeda yang digunakan keduanya dibuat khusus oleh produsen sepeda di Indonesia dan dilengkapi dengan berbagai kebutuhan di perjalanan. Terutama, peralatan pendukung seperti GPS hingga alat penyaring air.
Total berat barang yang diletakkan di sepeda mencapai 70 kilogram. Berbagai pengalaman yang mengenakkan maupun sebaliknya, dialami oleh kedua pasangan suami istri sama-sama lahir ditahun 1982 tersebut.
Hakam Mabruri mengatakan, meskipun mengalami sejumlah musibah seperti sempat tertipu di salah satu kota di India oleh seorang pemilik toko yang menggesek ATM miliknya sehingga uang sebesar 1000 USD hilang.
Namun, di negara yang sama iapun mendapatkan perhatian, tumpangan menginap, hingga pertolongan masyarakat di salah satu kampung secara sukarela memberikan bantuan uang kepadanya untuk melanjutkan perjalanan.
“Saya pikir itu adalah ujian buat saya, saya mau melanjutkan perjalanan atau saya pulang ke rumah. Dengan tidak adanya duit ini berani tidak saya melanjutkan perjalanan. Karena saya merasa ini adalah ujian dari Allah, saya harus tetap berjalan. Dan, Allah pasti akan membantu saya dan saya yakin kalau ini memang ujian di perjalanan saya akan mendapat ganti dan saya tidak butuh uang itu lagi,” tambah Hakam.
Hakam bertutur selain bantuan dan perhatian serupa juga diberikan oleh masyarakat di negara lainnya. Bahkan, tidak jarang dari mereka menganggap Hakam dan istri sebagai keluarga.
“Saya belum pernah ke negeri Arab manapun, jadi ini adalah pengalaman pertama kami. Ketika masuk ke Nuweiba pun (Kairo) via St. Cathrine (provinsi Sinai). Di sana kami bertemu orang-orang suku Badui, meskipun berperangai keras tapi mereka memiliki hati yang baik. Mereka bahkan menyambut kami dengan baik. Meski, kendala dalam bahasa tapi kami bisa sampai semalaman mengobrol dengan mereka. Ada yang meminta kami untuk hingga 4 hari di rumah mereka, tapi kami tawar hanya 2 hari karena harus melanjutkan perjalanan,” paparnya.
Berbeda dengan sang suami, Rofingatul justru sebelumnya tidak pernah terpikir akan melakukan perjalanan berkeliling dunia menggunakan sepeda.
Rofingatul mengatakan, mengelilingi dunia menggunakan sepeda memberikan dampak positif baginya. Terutama, sebagai alternatif pengembalian kesehatannya pasca kehilangan 2 bayinya ditahun 2016 yang meninggal dan sebelumnya lahir secara prematur.
“2016kan dua anak saya meninggal yang pertama bulan 3 dan yang kedua bulan 7 setelah lebaran. Jadi, agak labil dan suami bilang mari kita ziarah dulu dan umroh yuk. Pertama kagetkan, shock, uang darimana ?. Ngobrol sama suami dan dia bilang insha Allah, Allah pasti bantu kalau kita ada niat. Ya sudah saya setujui, soalnya sama dokter juga disuruh refreshing dulu selama 1 tahun untuk istirahat,” imbuh perempuan berjilbab ini.
Rofingatul menambahkan, bersepeda justru membuat berat badannya naik 8 kilogram dari sebelumnya yang hanya 42 kilogram dan membuat perasaannya selalu dikelilingi dengan energi positif.
“Saya makin gemuk dulu itu Cuma 42 kg dan sekarang 50 kg. Nafsu makan mudah naik,” ungkapnya.
Rofingatul berkisah hal yang paling diingat dan membuatnya bersyukur adalah, impian sang suami untuk mengajaknya mengunjungi Taj Mahal di India sejak awal pernikahan pada 2013 lalu akhirnya dapat terwujud.
“Ada kepuasan tersendiri dan dulu abis nikah dia (suami) bilang kita ke Taj Mahal, saya iyain aja. Tapi, alhamdulillah benar-benar terjadi saat ini,” tambah Rofingatul.
Menurutnya, terlebih rencana melanjutkan perjalanan bersepeda untuk umrah ke tanah suci sudah semakin dekat. Keduanya kini berada di Kairo, Mesir, juga sambil menunggu kepengurusan visa untuk ke Arab Saudi rampung.
Sementara, baik Hakam Mabruri maupun Rofingatul Islamiyah berencana untuk mengulang perjalanan berkeliling dunia di masa akan datang. Benua Afrika, Amerika hingga Eropapun menjadi target yang akan dikunjungi oleh keduanya.
Editor :Tim NP
Source : rri