Dulu Jatuh Bangun, Kini Berjuang Meningkatkan Kualitas Kantin
Pak Parjo di Kantin SMP Muhammadiyah Satu Sukajadi Senantiasa Semangat Meladeni Siswa-siswa SMP yang Berbelanja di Kantin
Pekanbaru - Baru saja para siswa selesai istirahat pertama di SMP Muhammadiyah Satu Sukajadi, sekitar jam 10.00 pagi, selasa, 3 November 2015, kami, CO nusapos.com dan Pak Des dari Lazismu, tiba di kantin Pak Parjo. Kantin favorit para siswa SMP Muhammadiyah Sukajadi, Pekanbaru.
Langsung saja kami membuka percakapan dengan menanyakan awal bermitranya beliau dengan Lazismu Pekanbaru. Akhir tahun 2011, awal kantin Pak Parjo bermitra dengan tim Lazismu Pekanbaru. Lazismu memberikan bantuan modal usaha Rp 2 juta, ada juga berupa barang yaitu etalase tempat lontong, kemudian memberikan lagi showcase untuk tempat minuman ringan.
Awalnya, kisah kantin ini dimulai dengan etalase kayu dan dinding plastik sebagai pembatas kantin. Delapan bulan setelah bantuan turun, Pak Parjo memperoleh bantuan etalase Rp 1 juta, kondisi second (berupa pinjaman), setelah barang dagangan banyak dan para siswa berbelanja semakin banyak, Pak Parjo memperoleh bantuan showcase.
Sehari-hari, kegiatan berdagang di kantin SMP Muhammadiyah Satu ini, dimulai dengan persiapan di pagi hari jam 5.30 pagi belanja ayam, jam 11 siang belanja ke pasar, kemudian belanja bahan-bahan sembako dan malam.
Pengalaman sehari-hari menghadapi para siswa SMP Muhammadiyah Satu yang berbelanja di kantin beliau, ketika para siswa mulai ramai dan ingin didahulukan 'ordernya'. Pak Parjo dan keluarga senantiasa berupaya meladeni para siswa dengan sabar dan tenang, agar tidak keliru memilah masing-masing siswa yang berbelanja.
Keluarga Pak Parjo menempati rumah bersebelahan dengan kantin SMP Muhammadiyah Satu tersebut.
Adapun motivasi berjualan yang dimiliki oleh Pak Parjo dan keluarga, terurai dalam ungkapan beliau, "Sejak berdagang 2002, mengalami jatuh bangun, namun berusaha terus, walaupun menghadapi tantangan yang muncul tanpa diduga-duga. Kebijakan sekolah juga menjadi episode dan penyingkapan dengan bijak oleh keluarga Pak Parjo. Perkembangan kantin yang terbatas tempat duduk bagi para siswa yang berbelanja juga memunculkan cara kreatif Pak Parjo untuk mensiasati agar yang berbelanja tetap mau berbelanja di kantin Pak Parjo. Keadaan itu semua tidak membuat surut, usaha tetap harus optimal.
(nusapos.com/Andra)
Editor :Tim NP